Minggu, 20 Mei 2012

Konser Lady Gaga


KEINGINAN penggemar Lady Gaga untuk menyaksikan penampilan penyanyi pujaan mereka itu di Indonesia masih berpeluang terealisasi. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, konser Lady Gaga mungkin bisa terlaksana dengan sejumlah syarat.
Konser Lady Gaga bertajuk The Born This Way Ball sedianya berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 3 Juni mendatang. Sekitar 40 ribu tiket juga sudah ludes dibeli para little monster julukan fan Lady Gaga--saat penjualan pada 10 Maret lalu.
Djoko mengharapkan ada koordinasi dan kompromi dari manajemen artis Lady Gaga dan promotor, bagaimana sebaiknya penampilannya di Indonesia. "Kostumnya, koreografinya, tempatnya, gerak penari latar, maupun Lady Gaga-nya, serta lirik-lirik lagunya yang harus disepakati dan dikompromikan. Yang penting sesuai dengan kondisi sosial masyarakat kita," papar Djoko. Dia menambahkan, artis asing seperti Lady Gaga tidak semestinya menampilkan sesuatu yang vulgar.
Pro dan kontra konser Lady Gaga terus terjadi. Para fan berkukuh menuntut konser berlangsung, sebaliknya sebagian kalangan tetap menentang. Bahkan, polemik melebar ke persoalan persaingan bisnis.
Polda Metro Jaya sudah bulat dengan keputusannya tidak mengizinkan konser Lady Gaga The Born This Way Ball Tour digelar pada 3 Juni 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Tapi, sejak 15 Mei 2012, pihak yang menyebut diri Lady Gaga Promotion, melalui akun Twitter mereka, @hausofjay, menyatakan bahwa konser Gaga akan tetap diselenggarakan di Indonesia.
Sementara itu, pada situs resmi Gaga, www.ladygaga.com/bornthiswayball/, belum ada perubahan jadwal konser The Born This Way Ball Tour-nya di Jakarta, baik untuk tempat maupun waktu konser itu. Sayangnya, sampai saat ini pihak promotor konser tersebut di Jakarta, Big Daddy Entertainment, belum mengeluarkan keterangan resmi untuk mereka yang sudah membeli tiket konser itu.

Jumat, 18 Mei 2012

Perkembangan HP


 MAri kita telusuri perkembangan hp,alat canggih yang sudah menjadi gaya hidup di semua lapisan masyarakat dan telah mendarah daging di masyarakat luas.

Terciptanya HP tidak lepas dari penemuan telepon. Berfungsi sama... Tapi, HP agak berbeda. HP adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Jadi, memang lebih praktis pakai HP. Dan saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).

Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut – sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.

Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Di tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).

Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.

Generasi ke-0 (0-G)

Generasi ini merupakan hasil perkembangan dari radio . banyak digunakan di perang dunia ke 2 yang disebut handie talkie’

Generasi ke-1 (1-G)

Inilah generasi yang telah mengubah dunia menjadi sekarang,yang sangat tergantuing dengan HP. Berat HP yang mencapai 800 gram, ada antenanya, dan teknologi yang digunakan masih bersifat analog yang dikenal dengan istilah AMPS (frekuensi berkisar antara 825 Mhz- 894 Mhz). Kekurangan dari telepon seluler 1-G adalah beratnya yang terlalu besar dan mobilitas pengguna yang terbatas pada jangkauan area telepon seluler.

Generasi ke-2 (2-G)

Muncul tahun 1990,penggabungan dari CDNA Amerika dan GSM inggris. Lebih lengkap dan lebih canggih yang dilengkapi fitur penunggu panggilan , pesan suara, SMS. ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital, ponsel 2-G juga menggunakan sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan penggunanya

Generasi ke-4 (4-G)

Inilah generasi yang lebih canggih. Jangkauan lebih luas yang dilengkapi dengan internet untuk video call, dan juga menyediaakan 3G. 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. 3G memang menyediakan fitur high-speed data access. Tapi harganya sangat mahal dan cakupan jaringan masih kurang.

Generasi ke-4 (4-G)

Generasi ke-4 ini merupakan sistem telepon seluler yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth,dan masih banyak lagi. 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line.

Jadi silakan putuskan untuk memakai yang mana..


PENGAMBILAN DARAH VENA UNTUK HEMATOLOGI

Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.
Kita akan membahas pengambilan darahh vena
Untuk mendapat sampel darah yang memenuhi syarat uji laboratorium, maka prosedur pengambilan sampel darah harus dilakukan dengan benar, maka perlu diperhatikan:
  • Persiapan peralatan/perlengkapan sampling
  • Preparasi Spuit !!
  • Palpitasi- pengambilan.
1. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
  1. spuit injeksi 3 ml / 5 ml
  2. botol penampung darah
  3. karet pembendung (torniquet)
  4. kapas
  5. alkohol 70%
  6. plester
 2. Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu :
      a. Na-EDTA 10%
      b. Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penampung darah)
            Persiapan spuit
  1. Mengencangkan Jarum 
  2. Meng-aspirasi spuit
  3. Melepaskan tutup Jarum dengan satu tangan
3.Lokasi yang boleh diambil:
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
  • Lengan pada sisi mastectomy
  • Daerah edema
  • Hematoma
  • Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
  • Daerah bekas luka
  • Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
  • Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.

Pemilihan letak pengambilan harus sangat diperhatikan dan harus memenuhi syarat yaitu pada lengan yang tidak terluka dan tidakterpasang infus. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengambilan dilakukan pada lengan sebelah dan apabila semua lengan terpasang infus maka penambilan vena dapat dilakukan pada vena kaki(apabila sangat terdesak)
Cara pengambilan darah vena:
  Darah diambil dari  salah satu vena dalam fossa cubiti
  Bersihkan tempat yang akan diambil dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering
  Pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas (tidak perlu terlalu erat)  dan mintalah orang itu mengepal dan membuka tangannya berkali-kali agar vena jelas terlihat.
  Tegangkanlah kulit di atas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak.
  Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dengan tangan kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena
  Lepaskan atas renggangkan pembendungan dan perlahan-lahan tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
  Lepaskan ikatan pembendung jika masih terpasang
  Taruhlah kapas di atas jarum dan cabutlah semprit dan jarum itu
  Mintalah kepada orang yang darahnya diambil supaya tempat tusukan itu ditekan selama beberapa menit dengan kapas.
Pengambilan darah vena sangat bermanfaat bagi setiap pemeriksaan hematologi.
Yang perlu diperhatikan adalah:
  Pemasangan turniket (tali pembendung)
  • pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total)
  • melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
  Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
  Penusukan
  • penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.
  • tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma
  Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan