Dalam kegiatan
pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses
mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara
memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan
kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah
cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering
dikaitkan dengan venipuncture.
Kita akan
membahas pengambilan darahh vena
Untuk mendapat
sampel darah yang memenuhi syarat uji laboratorium, maka prosedur pengambilan
sampel darah harus dilakukan dengan benar, maka perlu diperhatikan:
- Persiapan peralatan/perlengkapan sampling
- Preparasi Spuit !!
- Palpitasi- pengambilan.
1. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
- spuit injeksi 3 ml / 5 ml
- botol penampung darah
- karet pembendung (torniquet)
- kapas
- alkohol 70%
- plester
2. Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu :
a. Na-EDTA 10%
b. Na-citras 3,8% (dimasukkan
ke dalam botol penampung darah)
Persiapan spuit
- Mengencangkan Jarum
- Meng-aspirasi spuit
- Melepaskan tutup Jarum dengan satu tangan
3.Lokasi yang boleh diambil:
Lokasi yang tidak diperbolehkan
diambil darah adalah :
- Lengan pada sisi mastectomy
- Daerah edema
- Hematoma
- Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
- Daerah bekas luka
- Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
- Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
Pemilihan letak
pengambilan harus sangat diperhatikan dan harus memenuhi syarat yaitu pada
lengan yang tidak terluka dan tidakterpasang infus. Jika syarat tersebut tidak
terpenuhi maka pengambilan dilakukan pada lengan sebelah dan apabila semua
lengan terpasang infus maka penambilan vena dapat dilakukan pada vena
kaki(apabila sangat terdesak)
Cara pengambilan darah vena:
Darah diambil dari salah satu vena dalam fossa
cubiti
Bersihkan tempat yang akan diambil dengan alkohol 70% dan
biarkan sampai kering
Pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas (tidak perlu
terlalu erat) dan mintalah orang itu mengepal dan membuka tangannya
berkali-kali agar vena jelas terlihat.
Tegangkanlah kulit di atas vena dengan jari-jari tangan
kiri supaya vena tidak bergerak.
Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dengan tangan
kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena
Lepaskan atas renggangkan pembendungan dan perlahan-lahan
tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
Lepaskan ikatan pembendung jika masih terpasang
Taruhlah kapas di atas jarum dan cabutlah semprit dan
jarum itu
Mintalah kepada orang yang darahnya diambil supaya tempat
tusukan itu ditekan selama beberapa menit dengan kapas.
Pengambilan darah vena
sangat bermanfaat bagi setiap pemeriksaan hematologi.
Yang perlu diperhatikan adalah:
Pemasangan turniket (tali pembendung)
- pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total)
- melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga
mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
Penusukan
- penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.
- tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar